Jakarta (11/8). Ketua Umum Majelis Pimpinan Pusat Majelis Dakwah Islamiyah (MPP MDI) KH. M. Choirul Anam silaturahim ke kantor DPP LDII, Jakarta, pada Kamis (11/8). Ia disertai Sekjen Gunawan Hidayat dan beberapa pengurus MPP MDI. Dalam kesempatan itu, MDI mengajak LDII bersama-sama berkontribusi untuk kemaslahatan umat.
“Kami mendapat gambaran konkrit mengenai program-program LDII, kami dari Pimpinan Pusat MDI sebagai sama-sama lembaga dakwah, melihat banyak titik singgung dalam berdakwah. Terutama persoalan-persoalan kebangsaan dan moderasi beragama. Pada masa depan kami bisa saling bekerja sama, terutama mengenai ekonomi syariah. Saya kira LDII dan MDI bisa bekerja sama di daerah-daerah,” ujar KH. Choirul Anam.
Pada kesempatan tersebut, Ketua Umum DPP LDII KH. Chriswanto Santoso didampingi para pengurus DPP LDII, menyambut baik kerja sama dua lembaga dakwah itu. Menurut KH. Chriswanto, baik LDII maupun MDI memiliki akar sejarah yang sama, lahir pada masa Orde Baru.
Pada pertemuan itu, KH. Chriswanto memaparkan “8 Program LDII Untuk Bangsa” yang sedang dilaksanakan LDII, yakni wawasan kebangsaan, pendidikan agama dan dakwah, pendidikan umum, ekonomi syariah, ketahanan pangan dan lingkungan hidup, energi baru terbarukan, kesehatan dan pengobatan herbal, dan teknologi 4.0.
Menurut KH. Chriswanto, kebangsaan ditempatkan teratas, karena kondisi bangsa Indonesia yang majemuk, “Permasalahan kebangsaan menjadi persoalan bersama, untuk itu kami berkomitmen menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan meningkatkan nasionalisme dan cinta tanah air kepada generasi muda,” ujarnya.
Dengan nasionalisme yang tinggi serta kondisi bangsa yang majemuk, generasi muda bisa merawat kebhinnekaan, “Kita ini hidup di Indonesia bahkan matipun di Indonesia, bila Indonesia ini perahu kalau ombaknya keras dan perahunya rapuh ya ikut pusing. Bahkan beribadah pun sulit. Untuk itu, umat Islam harus ikut merawat kebangsaan,” kata KH. Chrsiwanto.
Sementara program pendidikan keagamaan, pendidikan umum, dan kesehatan merupakan komitmen LDII dalam membangun kualitas sumberdaya manusia. Sementara pangan, energi baru terbarukan, dan teknologi 4.0 adalah meningkatkan profesionalitas warga LDII, dalam menghadapi masalah global seperti energi, pangan, logam dan mineral jarang, “Semua sumberdaya alam itu ada di Indonesia, dengan meningkatkan kualitas dan profesionalitas SDM, kita bisa mengelola sumberdaya alam tersebut,” tutur KH. Chriswanto.
Pada akhir pertemuan, KH. Chriswanto menyatakan LDII siap bekerja sama dengan MDI, “Warga LDII di daerah-daerah bisa diajak bekerja sama dengan MDI. Demi kemaslahatan umat, LDII siap bekerja sama dengan MDI,” pungkasnya. (KIM*)